Minggu, 10 Oktober 2010

FOREX Trading Terhadap Pergerakan Harga Emas, Minyak dan Dow Jones Industrial Average

Perkembangan harga komoditi dan index saat ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan mata uang dalam trading Forex. Sebut saja beberapa komoditi seperti minyak mentah (CLM), emas (XUAUSD), gas alam (NG) membuat pengaruh yang kuat terhadap naik turunnya mata uang USD terhadap mata uang lain. Begitu juga dengan pegaruh pergerakan saham di Amerika yang tergabung dengan Dow Jones Index. Jika pergerakan saham secara umum disuatu negara mengalami penurunan maka nilai mata uang dinegara tersebut akan terkoreksi turun.

 
Emas digunakan sebagai satuan standar berdasar sistem Bretton Woods. Simbol Emas berdasar standar ISO adalah XAU. Ukuran kemurnian emas dikenal dengan karat. Yang paling murni adalah 24 karat. Harga emas yang tinggi pada saat ini karena jumlahnya memang sangat terbatas. Pertama kali pemerintah Amerika mematok harga emas menjadi $20,67 per troy ons($664,56/kg) pada tahun 1934 naik menjadi $35 per troy ons atau setara dengan $1125,27 per kg. Pada tahun 1961 Amerika dan Eropa membuat manipulasi harga di pasar hingga harga emas melambung tinggi pada saat ini. Saat ini harga emas dalam range $750 - $820 per troy ons.
Pada tahun 2005 badan World Gold Council memperkirakan persediaan emas didunia saat ini mencapai 3.859 ton. Jika dikurangi dengan permintaan akan emas yang totalnya mencapai 3.754 ton maka masih ada sisa sebesar 105 ton.
Emas adalah standar nilai mata uang kebanyakan Negara seperti halnya Amerika. Maka dapat dikatakan emas adalah komoditas berharga kedua setelah minyak. Negara yang paling sensitif terhadap naik turunnya harga emas adalah AUDUSD.
Minyak mentah atau yang juga dikenal sebagai Crude Oil merupakan komoditas dan kebutuhan utama dunia saat ini. Bahkan Indonesia juga mengalami krisis minyak pada saat ini. Komposisi Minyak Mentah(crude oil) : Karbondioksida(CO2) : 83-87%, Hidrogen(H2) : 10-14%, Nitrogen(N2) : 0.1-2%, Oksigen(O2) : 0.1-1.5%, Belerang (Sf) : 0.5-6%, Logam lain : <1000 ppm. Total kebutuhan (demand) minyak dunia adalah 87 juta barel perhari (BPH). Masing-masing Arab Saudi dan Rusia sebagai produsen minyak terbesar didunia yaitu 10,2 Juta bph dan 10,0 Juta bph. Saat ini Amerika Serikat sebagai pemakai minyak terbesar didunia sekitar 23 Juta bph (lebih kurang seperempat kebutuhan minyak dunia). Sedangkan Jepang dan China dengan kebutuhan 8 Juta bph dan 7,3 Juta bph).
Output dari minyak mentah yang digunakan sehari-harinya adalah solar, bensin, pertamax, dll. Sebesar 84% dari minyak mentah akan diolah menjadi bahan bakar kendaraan (bensin), bahan bakar pesawat terbang dan jet (disel), bahan pemanas bumi (heating), bahan bakar lain, dan gas cair (liquefied petroleum gas).
Barel adalah satuan alat tukar minyak mentah ke kurs dollar. 1 barel sama dengan 159 liter. Pemilihan dollar sebagai alat tukar minyak dan emas adalah karena mata uang USD dikenal hampir seluruh dunia. Khusus untuk minyak, Amerika adalah negara yang konsumsi minyak tertinggi didunia melebihi Cina. Barel juga diakui dan dipakai sebagai alat satuan minyak mentah karena sudah resmi menggunakan standar ISO 9001:2000.
Kategori minyak yang biasa diperdagangkan di dunia :
1. West Texas Intermediate (WTI) yang merupakan kualitas tertinggi, manis, minyak
kuning keemasan yang dihasilkan di Cushing, Oklahoma(Amerika).
2. Brent Blend, yang terdiri dari 15 macam dengan diuji sistem Brent dan Ninian
dihasilkan di perairan Basin Shetland timur di Laut Utara. Basis produksi adalah di Sullom Voe, Shetland. Negara-negara di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah menggunakan minyak ini sebagai standar alat tukar komoditas.
3. Dubai-Oman, disuplai ke Timur Tengah dan Asia Pasifik.
4. Tapis(diproduksi di Malaysia, disuplai ke Asia Timur).
5. Minas (diproduksi di Indonesia, juga disuplai ke Asia Timur).
6. OPEC Reference Basket, diproduksi di negara-negara anggota OPEC.

Seperti pada penjelasan kami sebelumnya mengenai perkembangan minyak dunia maka negara eksportir minyak seperti Kanada akan menurun penjualannya karena turunnya harga minyak dunia.

Dengan naiknya harga minyak mentah dunia maka :
1. Nilai mata uang USD akan melemah. Hal ini disebabkan karena beban konsumsi
minyak negara Amerika juga akan meningkat diikuti neraca perdagangan yang
negative.
2. Nilai mata uang negara pengespor rutin minyak dunia seperti USDCAD (Kanada)
dan NOR(Norwegia) akan naik.
3. Nilai pasangan mata uang(pair) terhadap USD yang lain seperti AUDUSD,
EURUSD, GBPUSD, dan NZDUSD diikuti dengan melemahnya pair USDCHF, USDJPY dan USDCAD.

Dow Jones Index adalah index utama yang mencakup semua jasa layanan termasuk didalamnya nilai tukar dan berbagai produk investasi lainnya. Yang lebih dikenal adalah Dow Jones Industrial Average atau lebih dikenal dengan Dow Jones Index yang mencakup 130.000 jenis produk investasi fix income dan alternatif, termasuk didalamnya investasi hedge fund dan pasar komoditi. DJI juga merupakan pemilik dari Dow Jones STOXX Index, salah satu basis index yang didalamnya terdapat index Eropa, Wilshire Associates (Dow Jones Wilshire Global Index) yang terdiri dari data Dow Jones Wilshire 5000 yang didalamnya terdapat index di 60 negara dan 12.000 perusahaan sekuritas. Sistem yang terdapat didalamnya merupakan suatu kesatuan sistem yang terpadu dan terintegrasi satu dengan yang lainnya.
Intinya Dow Jones Index mencerminkan 95% kapitalisasi perusahaan Amerika, diluar perusahaan kecil menengah yang pergerakan sahamnya lambat. Jika pergerakan DJI melemah atau menguat maka pergerakan mata uang USD juga akan terpengaruh. Jika semua harga saham yang tergabung dalam DJIA naik maka nilai mata uang USD juga akan cenderung naik, demikikan sebaliknya.


TRADER COMMUNITY OFFICE – GRAHA PENA MAKASSAR
KONSULTAN BURSA BERJANGKA
(
Ir. Yudhi MS)
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=24288&jenis=Komunikasi

HOW DO TRADERS MAKE MONEY IN THE FOREX MARKET?

Currency traders simply attempt to profit from changes in the exchange rate. Because of the tremendous leverage available to forex traders, a very small change in the exchange rate can result in a large profit or loss. Fortunes can be made or lost quickly in this market; even a move in the exchange rate that is equivalent to a few hundredths of a penny can be
magnified into a substantial gain or loss. Most traders consider themselves members of one of two major categories, technical traders and fundamental traders. Technical traders focus
on technical analysis, which is the study of charts (historic price action) and indicators, to trade forex. They believe that all of the pertinent information needed to place a trade is contained within the chart.
Fundamental traders use fundamental analysis, which we can loosely describe as the study of economics (especially interest rates) to trade the forexmarket. They believe that currencies will eventually become strongeror weaker in response to their underlying economic strength or weakness, and due to changes in interest rates and monetary policy.
Most individuals are interested in the technical aspects of currency trading and have a tendency to feel intimidated when it comes to fundamental analysis. This is probably because charts are a visual device for pattern recognition, and can be interpreted quickly with experience.
Meanwhile, economics is a subject that is usually presented in a manner that can best be described as wordy and boring. Hey, there’s a reason why economics is called “the dismal science”!
Don’t be intimidated by economics and fundamentals. Generally, the fault is not with the subject, but with the manner of presentation. While this book primarily deals with the technical strategies and techniques of forex trading, I want to encourage you to think of the technical and fundamental aspects of forex as intertwined. In other words, what you see on the chart (technical) didn’t just appear by chance—it is there for a reason (fundamental).
Unfortunately, most traders tend to look at technical and fundamental analysis as an either/or proposition, but for now I just want to encourage you to consider that they are not mutually exclusive. We’ll cover this concept in greater detail as we progress through some trading techniques.